BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai
suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin
lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik,
oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan
energi listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara
berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak
dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak dapat menggunakannya secara efektif
dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis. Secara tidak langsung, hal
ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang mengancam kehidupan
manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula
gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh
energi listrik, tidak selamanya menguntungkan manusia. Manusia terkadang
melakukan hal-hal ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat menyebabkan
terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai
hal sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar kelistrikan, mencakup masalah
arus listrik sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari, serta mengenai penghematan energi listrik.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
Apa yang dimaksud dengan
kelistrikan?
Apa saja sumber energi listrik?
Apa yang dimaksud dengan konduktor ,
isolator, dan semikonduktor listrik?
Apa saja perubahan dari energi
listrik itu?
Bagaimana pemanfaatan listrik pada
lampu lalu lintas?
Bagaimana cara untuk berhemat
listrik dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk
mengetahui:
Pengertian dari kelistrikan, arus
listrik, hambatan dan tegangan listrik serta hubungan diantaranya.
Sumber-sumber energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari.
Benda-benda yang termasuk dalam
konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik.
Perubahan listrik yang bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan.
Pemanfaatan listrik pada lampu lalu
lintas.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
berhemat listrik.
D. Manfaat
Penulisan
Harapan yang ingin diwujudkan dalam
makalah ini tercakup secara teoretis dan secara praktis yang meliputi:
Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk
memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu
pendidikan.
Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Yogyakarta tentang konsep kelistrikan serta penerapan konsep
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang
muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan
listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika
kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron.
Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial
tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus
listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang bergerak di
dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif
(elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan
positif.
Arus listrik adalah mengalirnya
elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi
2 jenis, yaitu:
Listrik Arus Searah atau
DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
Listrik Arus Bolak-balik atau
AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan arahnya selalu
berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah
Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang
bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan
antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor)
dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah
arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R). Tegangan
listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial pada sebuah medan listrik yang menyebabkan aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga
mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus
listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya
hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka
akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan
sebaliknya bila pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui
cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk
ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari
titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut
sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis
dapat dituliskan sebagai:
B. Sumber
Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah benda
yang dapat menimbulkan arus listrik. Beberapa contoh sumber energi listrik
adalah:
Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual
(disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Ada juga yang
dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang,
seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut
elemen primer karena tidak dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika
muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang disebut dengan elemen sekunder
karena dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri
dari:
batang karbon sebagai elektoda
positif (kutub positif atau anoda),
pembungkus pembungkus batang karbon
yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif (kutub negatif atau katoda),
larutan amonium klorida sebagai
larutan elektrolit, yaitu larutan yang menghantarkan listrik,
mangan dioksida bercampur dengan
serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai
sumber energi listrik adalah Alesandro Volta (1745-1827). Alesandro Volta
membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan
larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche.
Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan
larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk
pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai yang kita kenal sekarang.
Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah
terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke
dalam larutan asam sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal
peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu
lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi
kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu,
di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel
untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan
pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah
coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat
ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi
diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat.
Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan
timbal melepaskan muatan elektron sewaktu pelat positif dan pelat negatif
keduanya perlahan-lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang terjadi
mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa
jenis tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan. Agar akumulator dapat
digunakan kembali, maka harus dimuati (diisi) dan kadang juga ditambah air
murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber
energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu,
klakson dan menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan
energy listrik menjadi energy kimia, sedangkan sewaktu aki bekerja (dipakai)
terjadi hal sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang
berbentuk U dan suatu kumparan. Kumparan di pasang di sekitar magnet yang
berputar. Bila dinamo pada sepeda berputar, kumparan yang berada di tengah
magnet ikut berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik.
Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Generator
Generator adalah sumber energi
listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai pada pusat
pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin.
Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar
dengan memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika
dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan menggunakan transformator atau
trafo menjadi 110 – 220 volt. Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang
dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan
tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat
menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.
C. Konduktor,
Isolator, dan Semikonduktor Listrik
Kita sering menggunakan alat-alat
yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan
yang terbuat dari besi dan baja pada alat-alat listrik dalam kehidupan
sehari-hari. Bahan – bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
Konduktor adalah suatu bahan yang
mudah menghantar mutaan listrik. Dalam bahan-bahan yang tergolong konduktor,
elektron-elektron pada setiap atom tidak diikat dengan kuat sehingga
elektron-elektron dapat bergerak bebas di dalam atom. Elektron-elektron bebas
inilah yang menyebabkan bahan-bahan konduktor mudah mengantarkan (mengalirkan)
muatan listrik. Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll.
Dari bahan – bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah
emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
Isolator adalah suatu bahan yang
sukar menghantar muatan listrik. Dalam bahan-bahan isolator, elektron-elektron
pada setiap atom diikat dengan kuat sehingga pada keadaan normal
elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-elektron tidak mudah
berpindah, maka isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika
isolator diberi tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada
tegangan tinggi isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas,
kaca, karet, kayu, dll.
Semikonduktor adalah suatu bahan
yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain
akan bersifat sebagai konduktor.
Bahan – bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah dan akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam temperatur tinggi akan ada ikatan – ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron – elektron bebas. Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Bahan – bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah dan akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam temperatur tinggi akan ada ikatan – ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron – elektron bebas. Misalnya: germaniun, silikon, dll.
D. Pemanfaatan
Energi Listrik
Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu menggosok kedua telapak tangan, kamu
akan merasakan panas dari tanganmu karena energi gerak yang dihasilkan dari
kedua telapak tangan berubah menjadi energi panas.
Saat ini kita sudah memanfaatkan
berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut
ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. Energi listrik dapat diubah
menjadi energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Energi listrik dapat diubah menjadi
energi panas atau kalor. Berbagai alat yang dapat merubah energi listrik
menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik.
Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen
pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi
panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi,
sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah menjadi panas.
Bagian-bagian utama setrika listrik
adalah sebagai berikut:
elemen pemanas
pemegang setrika, terbuat dari bahan
isolator.
c.kabel penghubung;
logam besi/ baja.
Energi Listrik Menjadi
Energi Gerak
Alat yang mengubah energi
listrik menjadi energi gerak pada umumnya menggunakan motor listrik. Pada
motor listrik, arus listrik mengalir melalui kumparan untuk menimbulkan medan
magnet, sehingga as motor berputa. Putaran as motor inilah yang dimanfaatkan
untuk menggerakan kipas angin, bor listrik, belender, mobil – mobilan, dan alat
lain.
Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi
Energi listrik diubah menjadi energi
bunyi. Misalnya, pada tape recorder, sirine, televisi, serta amplifier.
Pada radio, energi listrik digunakan
untuk mengubah gelombang magnet listrik (electromagnet) yang ditangkap oleh
antena radio menjadi energi bunyi. Energi bunyi yang dihasilkan kemudian
diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Energi listrik juga dapat berubah
menjadi energi cahaya contohnya adalah lampu pijar dan lampu TL.
Lampu Pijar
Bagian-bagian utama lampu pijar
adalah sebagai berikut:
1)
elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
2) gas
argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali
terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu diisi dengan gas argon dan nitrogen,
yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar.
Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000. Pijaran
filamen inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.
Lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah
tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap raksa. Pada kedua ujung tabung,
terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi
aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan sinar
ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung bagian dalam dilapisi
dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding tersebut terkena sinar
ultraviolet akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah yang
rnenerangi ruangan di sekitarnya.
E. Pemanfaatan
Listrik Pada Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas telah diadopsi di
hampir semua kota di dunia dengan menggunakan warnayang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti adalah
warna merah, hati-hati
yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang
berarti dapat berjalan.
Lampu lalu lintas adalah lampu yang
mengendalikan arus lalu
lintas yang terpasang di
persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra
cross), dan tempat arus lalu lintas
lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari
berbagai arah. Tujuan adanya lampu lalu lintas ini adalah untuk mengatur
pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak
terjadi kecelakaan dan kelancaran lalu lintas terjamin. Lampu lalu lintas pada
umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat
ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.
Pengaturan lampu lalulintas yang ada
sekarang ini kebanyakan menggunakan sistem pengaturan waktu tetap dimana lampu
diatur agar bekerja berdasarkan waktu tetap, tanpa memperhatikan naik turunnya
arus lalu lintas. Kelemahan dari sistem ini adalah kaku menyebabkan hambatan
atau penundaan yang tidak perlu.
Salah satu solusi untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dibuat kontrol lampu lalu lintas sistem detektor
(traffic actuated) dengan menggunakan sistem ATCS (Automatic Traffic Light
Control System) yang dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau secara
otomatis berdasarkan distribusi kepadatan. Sistem ini mengontrol lampu lalu
lintas otomatis dengan menggunakan kamera berbasis mikrokontroller. Kamera
digunakan sebagai pengamat kepadatan kendaraan pada suatu persimpangan. Hasil
pengamatan diolah PC sehingga diperoleh persentase kepadatan pada tiap-tiap
jalur.
Mikrokontroller bekerja menyalakan
lampu lalu lintas secara default kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam.
Jika PC terkoneksi dengan mikrokontroller maka mikrokontroller mengirimkan
informasi jalur mana yang lampu hijaunya akan menyala. Kemudian PC mengolah
gambar persimpangan dan menentukan besarnya persentase kepadatan serta lama
penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan.
F. Cara
Menghemat Energi Listrik
Energi yang kita pakai setiap hari
lama-kelamaan akan habis. Energi listrik dan energi minyak bumi merupakan
energi yang dapat cepat habis jika dipergunakan terus-menerus. Ada beberapa
upaya yang dapat dilakukan unutuk menghemat penggunaan lisstrik, antara lain:
Menggunakan listrik seperlunya,
misalnya pada saat menghidupkan televisi atau radio, kita tidak membiarkannya
tetap hidup sementara kita sudah tidak menonton atau mendengarkan siaran radio.
Menggunakan lampu dengan daya yang
rendah sesuai dengan kebutuhan.
Tidak terlalu sering menghidupkan
dan mematikan alat listrik dengan daya tinggi, misalnya setrika.
Tidak lupa mematikan lampu pada saat
bangun pagi.
Mematikan lampu setiap ruangan
setelah pemakaian atau sudah tidak digunakan lagi.
Gunakan bak penampungan air
(menyimpan air di posisi atas).
Pintu lemari es ketika menutup harus
selalu tertutup rapat.
Mengatur suhu lemari es sesuai
kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur, semakin banyak energi listrik yang
digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang
muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan
listrik negatif dan positif. Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami
cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik
terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan
pada cabang tersebut.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk
ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari
titik simpul tersebut.
Sumber energi listrik adalah benda
yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik ada yang kecil dan
ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki,
dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
digunakan bahan – bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
Konduktor
Misalnya: perak, alumunium, tembaga,
besi, emas, dll.
Isolator
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu,
dll.
Semikonduktor
Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Pemanfaatan energy listrik dalam
kehidupan sehari-hari sangat besar. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai
dengan adanya perubahan energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi
energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya. Namun, harus
diingat bahwa energy listrik bukanlah energy yang dapat diperbaharui. Itu
berarti, ketika menggunakan energy listrik harus efisien dan efektif.
B. Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar,
hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman konsep kelistrikan dan penerapan
serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk menghindari
kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran tentang materi kelistrikan
kelak di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Swamardika. 2005. “Simulasi
Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor dengan Menggunakan PLC untuk
Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman Denpasar”, (Online) (http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di akses pada 3/15/2011 4:39 PM)
Ibayati, Yayat. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Kanginan, M. 2003. Fisika SLTP
3A. Jakarta: Erlangga
–. 2003. Fisika SLTP
2B. Jakarta: Erlangga
NN. 2008. “Energi Dan Daya Listrik”,
(Online) (http://www.crayonpedia.org/mw/Energi_Dan_Daya_Listrik_9.1 di akses pada 4/5/2011 3:21 PM)
NN. 2011. “Konduktor, Isolator, dan
Semikonduktor’, (Online) (http://www.listrik.jw.lt/Konduktor%20Isolator%20Dan%20Semikondu di akses pada 4/30/2011 4:17:09 PM)
NN. 2011. “Listrik”, (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik di akses pada 3/28/2011 5:24:43 PM)
Rositawaty, S. 2008. Senang
belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6: untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Santi Wulan, D. 2007. “Perubahan
Energi Listrik“, (Online) (http://tamanbelajarku.wordpress.com/2007/03/28/perubahan-energi-listrik/ di akses pada 4/5/2011 3:21 PM)
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu
pengetahuan alam 6: untuk sd dan mi kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
The Salvation. 2007. “Cara Kerja
Lampu ‘Lalu Lintas’”, (Online) (http://alisalvation.blogspot.com/2010/06/cara-kerja-lampu-lalu-lintas.html di akses pada 3/15/2011 4:39 PM)
Yusuf.
. “Penerapan Konsep Dasar Listrik & Elektronika”, (Online)
(yusuf11031995.files.wordpress.com/…/penerapan-konsep-dasar-listrik-elektronika.ppt –
di akses pada 4/5/2011 3:21 PM)
No comments:
Post a Comment